MAKALAH
FUNGSI SENI
DI
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA: LAILA FAZIRA
KELAS: X-6
PELAJARAN : SENI
DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN PIDIE
MAN 1 SIGLI
TAHUN AJARAN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak pernah lepas
dari sebuah seni. Seni merupakan suatu proses penggambaran ekspresi diri manusia sehingga bisa dilihat dalam
intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Dalam mengungkapkan ekspresi
jiwa, seorang individu memiliki cara yang berbeda-beda untuk menggambarkannya. Oleh karena itu seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sangat sulit untuk dinilai, bahwa masing-masing individu
memilih sendiri perarturan dan parameter yang menuntun dalam mengekpresikan
diri. Inilah yang membuat sebuah seni dirasa menarik untuk dipelajari,
karena dengan mempelajari seni kita dapat melihat berbagai macam cara
penggambaran ungkapan ekspresi individu.
Di dalam dunia pendidikan seni
mempunyai peran yang sangat penting. Di mana seni yang digunakan sebagai alat
pendidikan dalam pendidikan seni bukan semata-mata bertujuan untuk mendidik
anak menjadi seniman melainkan membina anak-anak untuk menjadi kreatif. Seni
merupakan aktifitas permainan, dan melalui permainan kita dapat mendidik anak
dan membina kreatifitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Anak dapat berimajinasi
sesuai dengan apa yang dikehendaki untuk memunculkan apa yang ada dalam
pikirannya melalui pendidikan seni.
Dalam makalah ini akan
dijelaskan mengenai fungsi seni secara umum, baik fungsi untuk individu maupun
fungsi untuk sosial.
BAB II
ISI
2.1
Pengertian seni
Dari
beberapa sumber yang ada, terdapat beberapa definisi mengenai arti kata dari
seni. Dalam bahasa Sansekerta kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat cilpa
berarti bewarna dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan
bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia
berarti pewarnaan yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang
artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejaran
kesenian adalah buku atau pedoman bagi para cilpin yaitu tukang. Termasuk di
dalamnya apa yang sekarang disebut seniman.
Sedangkan dalam
bahasa latin pada abad pertengahan ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan
artisa. Ars adalah teknik atau craftmanship yaitu ketangkasan dan kemahiran
dalam mengerjakan sesuatu. Adapun artes berarti kelompok orang-orang yang
memiliki ketangkasan atau kemahiran. Sedangkan artisa merupakan anggota yang
ada di dalam kelompok orang-orang yang meliki kemahiran atau ketangkasan. Maka
kiranya artisa dapat dipersamakan dengan cilpa. Ars inilah yang kemudian
berkembang menjadi I’arte (italia), I’art (perancis), E’larte (spanyol) dan Art
(inggris). Bersamaan dengan itu isinya pun berkembang sedikit demi sedikit ke
arah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang
lain. Orang Jerman menyebut seni dengan “Die Kunts” dan orang belanda dengan
sebutan “Kunts” yang berasal dari akar kata lain.
Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa seni
merupakan suatu adalah proses penggambaran ekspresi dari manusia sehingga bisa
dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit
untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu
memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya , masih bisa
dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set
peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara
seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat
pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah
muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti
bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
2.2
Fungsi Seni
Sejalan dengan perkembangan jaman dan peradaban manusia,
maka berkembanglah pula seni dalam kehidupan. Seni menduduki fungsi-fungsi
tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi pemenuhan kebutuhan. Secara umum
seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial.
2.2.1 Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi
seni yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri.
Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu, yaitu antara lain :
1. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah mahluk homofaber yang mempunyai kecakapan
untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang
mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal
penting. Sebagai
contoh seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/ textile, seni kerajinan
dlll.
2. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seorang memiliki sifat yang berbeda-beda
dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah mempengaruhi sisi
emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah letih,
gembira, iba, kasihan, benci, cinta dll.
Manusia dapat merasakan semua itu
dikarenakan di dalam dirinya terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal.
Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar
dirinya yang bersifat menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai
contoh karena kegiatan dan rutinitas sehari-hari maka manusia mengalami
kelelahan sehingga memerlukan rekreasi, misalnya menonton hiburan teater, menonton
film di bioskop, menonton sendra tari, ataupun menonton pameran seni rupa.
Seseorang yang memiliki pengalaman estetikanya
lebih banyak maka ia akan memiliki kepuasan yang lebih banyak maka ia memiliki
kepuasan yang lebih banyak pula. Sedangkan seniman adalah seorang yang mampu
mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam sebuah karya seni yang
diciptakannya. Hal itu juga diyakini olehnya sebagai sarana memuaskan kebutuhan
emosional dirinya.
2.2.2
Fungsi sosial
Fungsi sosial merupakan
suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial suatu
individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial, yaitu
sebagai berikut :
1. Fungsi Rekreasi/hiburan
Kejenuhan seseorang karena aktifitasnya
sehari-hari membuat seseorang membutuhkan penyegaran diri, misalnya diwaktu
hari libur mangunjungi tempat-tempat rekreasi obyek wisata (rekreasi alam).
Seni juga dapat dijadikan sebagai benda rekreasi misalnya seni pertunjukan
sendra tari, pagelaran musik, pertunjukan teater dll. Seni sebagai rekreasi
merupakan seni yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat
penyegaran dan pembaharuan kondisi yang telah ada. Di era globalisasi ini
kehadiran seni mendapatkan perhatian yang sangat serius dari banyak pihak
(terkait dengan kebutuhan dan nilai ekonomi atau bisnis)
2. Fungsi Komunikasi
Pada hakekatnya setiap orang berkomunikasi dengan
manusia lain menggunakan bahasa karena merupakan sarana yang paling efektif,
mudah, dan cepat untuk dimengerti. Namun begitu bahasa memiliki keterbatasan
karena tidaklah mungkin semua orang menghafal semua bahasa yang ada. Oleh
karena itulah dibutuhkan bahasa universal yaitu bahasa yang dapat dimengerti
oleh semua orang. Seni diyakini dapat dipergunakan demi kepentingan tersebut.
Misalnya Paranggi dapat berkomunikasi dengan orang di seluruh pelosok penjuru dunia
melalui pertunjukan sendra tari, affandi melalui lukisannya, Shakespeare dapat
berkomukasi melalui puisi-puisi nya dll. Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan,
kritik, kebijakan, gagasan , dan produk kepada orang banyak. Contoh : lagu
balada, poster, drama komedi, dan reklame. Tema yang sering dibuat antara lain
:
1. Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap
lingkungan.
2. Himbauan melaksanakan Program Pemerintah
3. Anjuran kesehatan/kesejahteraan.
3. Fungsi Pendidikan
Pendidikan dalam arti luas diartikan sebagai suatu
kondisi tertentu yang memungkinkan terjadinya transformasi dan kegiatan
sehingga mengakibatkan seseorang mengalami suatu kondisi tertentu yang lebih
maju. Dlam sebuah pertunjukan seni, orang sering mendapatkan pendidikan secara
tidak langsung karena di dalam setiap karya seni pasti ada pesan atau makna
yang disampaikan. Disadari atau tidak, rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan
oleh seni merupakan alat pendidikan bagi seseorang. Seni bermanfaat untuk
membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku seseorang supaya berubah kepada
kondisi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya. Disinilah seni harus disadari
mnumbuhkan nilai estetika dan etika kepada peserta didik. Contoh : Gambar
ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu
anak-anak, dan foto.
4. Fungsi Religi/Keagamaan
Kepercayaan religi tersebut terdapat dalam
karya-karya moko, neraca, dolmen, menhir, candi pura, bangunan masjid, gereja,
ukiran, relief, dsb. Manakah yang muncul pertama kali, kepercayaan religi atau
seni terlebih dahulu? Dan hal tersebut tidak dapat dijawab secara pasti. Karl
Barth berpendapat bahwa sumber keindahan adalah Tuhan. Agama sering dijadikan
juga sebagai salah satu sumber inspirasi seni yang berfungsi untuk kepentingan
keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi tersebut tergambarkan dalam bentuk
nilai estetika. Banyak media yang mereka pergunakan. Ada yang memakai suara,
gerak, visual, dsb. Sebagai contoh yaitu kaligrafi arab, makam, relief, candi,
gereja dll.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Seni merupakan suatu proses proses penggambaran ekspresi diri manusia sehingga
bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat
sulit untuk dijelaskan dan juga sangat sulit untuk dinilai, bahwa masing-masing
individu memilih sendiri perarturan dan parameter yang menuntun dalam
mengekpresikan diri.
Seni mempunyai
beberapa fungsi, antara lain fungsi individu dan fungsi sosial. Dalam fungsi
individu, seni berfungsi sebagai pemenuh bebutuhan fisik dan kebutuhan
emosional. Sedangkan dalam fungsi sosial secara khusus seni berfungsi sebagai
alat rekreasi, komunikasi, pendidikan,dan religi .
3.2
Saran
Seharusnya pendidikan seni lebih ditekankan dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Untuk saat ini pembinaan seni dalam dunia
pendidikan. Dimana dalam pembinaannya siswa masih kurang di bebaskan untuk
berekspresi sesuai jalan pikirannya sehingga jiwa emosional seni siswa kurang
berkembang. Seharusnya siswa di bebaskan untuk berekspresi agar mereka mampu
mengembangkan potensi intelektual, imajinasi, ekspresi, kepekaan kreatif, dan
keterampilan yang mereka miliki.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya, Joko dkk.
(1991). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
Soetomo, Greg.
(2003). Krisis Seni Krisis Kesadaran. Yogyakarta : PENERBIT KANISIUS
Sudarsono. (1992).
Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta : Balai pustaka
Hetty, Tumurang.
(2006). Pembelajaran Kreativitas Seni Anak Sekolah dasar. Jakarta : Depdiknas
Siti, Ida dan
Iriaji. (1998/1999). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
0 komentar:
Post a Comment