Makalah Atletik ,Cabang cabang atletik dalam olahraga
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari
gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan
lempar. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang mendasar untuk cabang olah
raga lainnya, juga merupakan unsure olahgara yang amat penting dalam acara
pesta olahraga seperti PON, SEA GAMES, ASIAN GAME dan OLIMPIADE.
Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam
upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain
sebagainya, selain untuk sarana pendidikan juga sebagai sarana penelitian bagi
para ilmuan. Atletik berasal dari bahasa Yunani Athlon atau Athlum yang berarti
perlombaan, pertandingan, pergulatan atau suatu perjuangan, orang yang
melakukannya disebut Athleta (atlet).
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Sejarah
Atletik ?
2. Apa
saja cabang-cabang Atletik ?
3. Berapa
ukuran lapangan ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk
mengetahui sejarah Atletik
2. Untuk
mengetahui cabang-cabang Atletik
3. Untuk
Mengetahui ukuran lapangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Atletik
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti
pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia
berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang
olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik
mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang
yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal
sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi
walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar.
Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari
segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada
zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan
hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan,
kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang
berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus
berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan
jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara
lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam
bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami
pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau
riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang
olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak
hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti
perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan
mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk
menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
.
2.2 Cabang-Cabang Atletik
a.
Lari
b.
Lempar
c.
Lompat
d.
Jalan
Penjelasan
Cabang-cabang Atletik
A.
Lari
terbagi :
a.
Jarak pendek
b.
Jarak Menengah
c.
jarak Jauh.
a.
Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh
sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara
teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga,
karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus
ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi
tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
-
star berdiri (standing start)
-
star jongkok (crouching start)
-
start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV
dalam lari estapet 4 x 100 m.
b.
Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda
dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak
menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit
dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang
perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
·
badan harus selalu rilaks atau santai.
·
Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak
pendek
·
Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
·
Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan,
panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi
(tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan
terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang
baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
c.
Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m,
ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus
dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental
merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki
dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah
lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
d.
Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk
kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan.
Rintangan
itu ada dua macam;
·
Rintangan Gawang
·
Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari
steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga
harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang
banyak digunakan adalah :
1. Seperti lari gawang
biasa,
2. Melampaui gawang dengan
menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
1. Cara Lari Gawang Biasa
Cara seperti lari
gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki kemahiran
dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat
melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui
gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya.
Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2. Cara untuk melampaui
rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :
a. Bertumpu dari titik
setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas atas depan,
setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke
muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya
diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong
ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang,
tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan
gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
d. Mendarat dengan kaki
ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk dalam
air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit
condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
e.
Lari Estafet
Lari
sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan
adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.
Teknik Lari Sambung
(Estafet)
Suksesnya
lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat. Waktu yang
dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet
berlangsung dengan baik pula. Suatu regu lari estafet yang terjadi dari
pelari-pelari yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu
melakukan pergantian tongkat estafet dengan sukses.
Ukuran tongkat yang
digunakan pada lari estafet adalah
·
Panjang
tongkat : 28-30 cm
·
Diameter
tongkat : 38 mm
·
Berat
tongkat : 50 gr
Pada lari
sambunga ada beberapa macam cara dalam pemberian tongkat estafet dari pelari
kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, pergantian tongkat srtafet itu
ada 2 macam, yaitu dengan melihat (visual) dan tanpa melihat (nonvisual).
B.
Lempar
terbagi :
a. Lempar
lembing
Lempar lembing merupakan salah
satu cabang olahraga dalam atletik. Olahrga ini dilakukan dengan melemparkan
lembing dalam jarak tertentu.Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus
menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.
Lembing yang digunakan terbuat
dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri
beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata
lembing terbuat dari logam
·
Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
·
Untuk putri panjang 200
cm, berat 600 gr
Cara
memegang lembing
·
Dipegang di atas bahu,
ujung lembing ke atas
·
Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
·
Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing
diluruskan
Hak melempar
·
Mempunyai hak melempar 3 kali
·
Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
·
Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
·
2 menit dipanggil belum melempar
·
Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
·
keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
·
Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
·
Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b. Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220
mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram
diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara
melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang
cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram
diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk,
berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan
kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan,
ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan
condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
·
Diawali dgn sikap tegap
·
langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
·
lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan
memegang ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
·
langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti
gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas
dan langkahkan kaki belakang ke depan
Cara
memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2
tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk
sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke
belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang
cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas
Gerakan
lempar cakram
Ada
3 tahap dalam melempar cakram
1. Persiapan - berdiri dgn
kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas
bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat
cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan
cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar badan
dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan
cakram pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan
dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b adan
melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu,
sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan
C.
Lompat
terbagi :
a.
Lompat Tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati
mistar yang berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh
seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari
masing-masing atlet. adapun gaya straddle
dimana ketiga badan
melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di
mistar telengkup.
b.
Lompat Galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik
yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat
ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno,
serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk
laki-laki dan perempuan sejak 2000.
c.
Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk
mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak
awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m,
lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1
meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara
Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan
(endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang
sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
D.
Jalan
terbagi :
Jalan
cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan
tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki
belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah,
maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam
keadaan posisi tegak lurus. Unsur- unsur dalam gerak jalan cepat adalah
disiplin , semangat , kekompakan , keuletan , kerapihan dan daya tahan. Gerak
jalan cepat biasanya dilaksanakan di lapangan atau di jalan raya. Perlengkapan
ketika akan jalan cepat adalah sepatu pdl dan membawa tempat minum.
Teknik
Jalan Cepat
Agar dapat menjelaskan dan melakukan
teknik jalan cepat yang benar, maka anda perlu dapat menjelaskan perbedaan yang
nyata antara berjalan dan berlari, serta anda dapat melakukan teknik jalan yang
biasa dengan benar. Berikut ini mengenai teknik jalan cepat yang benar.
1. Teknik Jalan Cepat
Jalan cepat merupakan
salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan
atletik, baik nasional maupun internasional. Teknik pelaksanaan jalan cepat
dapat dirinci sebagai berikut :
a. Start
Startnya
menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak mempunyai
pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu dipelajari
atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan ada pada abaaba “Bersedia”
murid/anak-anak menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki
kanan di samping belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan
kedua lengan rileks. Pada aba-aba “Ya” atau bunyi tembakan pistol, segera
melangkahkan kaki kanan ke depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.
b. Langkah
Langkah
dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai
bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun
ke depan, menyebabkan lutut menjadi lurus. Kemudian menapak pada tumit terlebih
dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit, selanjutnya ujung
kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya selalu
ada kaki yang menumpu,
jadi tidak ada saat melayang.
c. Condong Badan
Mulai dari
kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.
d. Ayunan Lengan
Siku di
tekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan
mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri
bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
e. Finish
Tidak ada
teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus
sampai melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati
kira-kira tiga sampai lima meter. Untuk memperoleh langkah-langkah yang benar,
maka pemindahan badan dan kaki satu ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini
kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa melakukan
teknik gerakan jalan cepat yang benar. Jadi sikap dan gerakan jalan cepat
adalah badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke depan, siku ditekuk, dan
tangan dikepalkan dengan rileks.
2.3 Ukuran Lapangan
a. Lari
- Lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- Lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- Lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
- Lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- Lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- Lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
- Lari halang rintang = 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk
wanita) dan 400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa
SMA).
- Estafet = 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200
m estafet , 4 x 800 m estafet
b. Lempar
- Lempar Lembing ( Javelin throw ): Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan
minimal 30 m dan maksimal 36,5m
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
c. Lompat
- Lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
- Lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
- Lompat jauh ( long jump)
d. Jalan Cepat
- Terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
- Terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik
banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas dan bawah mulai dari
otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari
bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang baik
dalam atletik.
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang
olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar
yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
3.2 Saran
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis olahraga
atletik yaitu mengetahui sejarah, cabang-cabang dan ukuran dalam atletik serta
diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya
kelak.
Upaya menuju
keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan sportivitas,
seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang
tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep
di atas telah tertanam dalam diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak
hidup di tengah-tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan
mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis.
Ijin copy buat tugas sekolah ya kak
ReplyDelete