Pencemaran lingkungan hidup
Lingkungan hidup,
menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai tempat dimana semua
makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya sehari-hari.
Di saat sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Selain itu, kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaannya juga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Banyak polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi di lungkangan sekitar tempat tinggal penulis.
Berdasarkan
kondisi dan keadaan di lingkungan tersebut, penulis menyusun karya tulis ini
agar dapat memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan sekitar penulis
yang sudah banyak tercemar akibat kegiatan masyarakat sekitar.
1.2
Permasalahan
Didalam pembuatan karya
tulis ini penulis akan membahas mengenai defenisi lingkungan hidup dan jenis –
jenis zat yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penulis akan membahas mengenai beberapa masalah, yaitu :
a. Lingkungan
hidup dan perubahannya
b. Faktor
penyebab perubahan lingkungan hidup
c. Pencemaran
lingkungan hidup dan zat pencemarnya.
1.3
Tujuan
Berdasarka latar
belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya ilmiah ini, penulis membuat
karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :
a.
Memberi tahukan kepada pembaca mengenai
kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.
b.
Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi
kebiasaan membuang sampah sembarangan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
1.4
Metode
Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis
mengunakan metode studi pustaka. Penulis mempelajari beberapa buku referensi
yang sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas dalam karya ilmiah ini.
Penulis juga mengunakan metode
penelitian,yakni penulis meninjau lokasi tempat pencemaran yang ada di
lingkungan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan Hidup dan Perubahannya
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia
mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan hidup pada
akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun
1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar
organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang
mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara
keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu
sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
a.
Pemurnian udara dan air
b.
Pengurangan kekeringan
dan banjir
c.
Pembentukan dan
pemeliharaan kesuburan tanah
d.
Detoksifikasi
(penetralan racun) dan dekomposisi (penguraian sampah)
e.
Penyerbukan tanaman
perkebunan dan vegetasi alami
f.
Penyebaran benih
g.
Siklus dan pergerakan
nutrien
h.
Pengendalian mayoritas
hama agrikultur potensial secara luas
i.
Pemeliharaan
biodiversitas
j.
Perlindungan
pantai dari erosi oleh ombak
k.
Perlindungan
dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya
l.
Stabilitas iklim parsial
m.
Pengendalian cuaca yang
ekstrim dan dampaknya
Pembangunan yang
dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pembangunan
diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah lingkungan. Semuanya
itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pengaruh terhadap
lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber daya alam serta
pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
a.
Peningkatan pencemaran
limbah B3 (bahan buangan barbahaya beracun)
b.
Peningkatan hujan asam
c.
Penipisan gas O3 (lapisan
ozon) di atmosfir yang merupakan pelindung bumi dari berbagai sinar kosmis yang
membahayakan kesehatan.
d.
Peningkatan gas-gas
rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
e.
Pemanasan global
f.
Punahnya hutan tropis
dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
g.
Degradasi keanekaragaman
hayati bumi
h.
Penyusutan tanah subur
dan peningkatan tanah kritis
i.
Krisis air bersih
Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan
baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup
generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam
cara untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan pemakaian
sumber energi alternatif.
2.2 Faktor Penyebab Perubahan lingkungan
Hidup
1. Perubahan
lingkungan akibat aktivitas manusia.
·
Pencemaran lingkungan
·
Penebangan hutan
·
Pembangunan
·
Penggunaan pestisida
2. Perubahan
lingkungan akibat faktor alam
·
Banjir
·
Gempa bumi
·
Gunung meletus
2.3 Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Pencemaran
Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU
no. 23/997 tentang pengelolaan lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian
bahan yang diintroduksi ke lingkungan adalah pencemar atau polutan.
2. Jenis – Jenis
Pencemaran.
a) Pencemaran
Udara
Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena
berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan
pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk
sampingnya. Di samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan
vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah
kegiatan manusia. Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon
(HC), Sox, dan partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari
transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.
Polutan pencemaran udara
yaitu :
1) Karbon
Dioksida (CO2).
Karbon dioksida
dihasilkan dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara),
pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, dan pembusukan.
2) Sulfur
Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
Berasal dari pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3) Karbon
Monoksida (CO).
Berasal dari pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan
bermotor yang pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, CO juga bisa berasal
dari pembakaran sampah dan industri.
4) Kloro
fluoro karbon (CFC).
Berasal dari pendingin
ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.
5) Dioksin.
Dioksin terdiri dari 210
senyawa yang termasuk golongan polychlorinated dibenzo-p-dioksin (PCDD) dan
polychlorinated dibenzofuran (PCDF). Dioksin bersifat karsinogenik (bahan yang
diduga penyebab kanker) kuat dan menyebabkan perubahan system hormon,
pertumbuhan abnormal, mengganggu janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan
penghambatan system kekebalan tubuh.
Sumber dioksin adalah
pembakaran bahan bakar biomassa, limbah pertanian, dan sampah. Pembentukan
dioksin terjadi saat pembakaran bahan yang mengandung khlor seperti limbah
tumbuhan, banyak jenis kertas, dan berbagai jenis plastic, juga bensin
bertimbal yang mengandung khlor. Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu mengendap di
permukaan tanah, bangunan, air, daun, dan lain-lain.
6) Nitrogen
Oksida(NO).
Sumber NO terbanyak
dilepaskan dari hasil kegiatan bakteri dalam bentuk NO namun tidak menyebabkan
masalah karena tersebar secara merata. Sumber lain yang bermasalah yaitu yang
berasal dari kegiatan manusia seperti pembakaran arang, minyak gas alam dan
bensin/transportasi karena dapat menumpuk di suatu lokasi tertentu dalam jumlah
yang cukup besar. gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, seperti
munculnya bintik pada daun, nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada
fotosintesis. Selain itu, NO dapat menyebabkan paralisis system saraf pada
hewan.
7) Hidrokarbon
(HC) dan Oksidan Fotokimia.
Hidrokarbon dihasilkan
dari kegiatan manusia dengan sumber utama transportasi (sekitar 50%),
pembakaran gas, minyak, arang an kayu, proses industri, pembuangan sampah,
kebakaran hutan dan sebagainya. Bahaya polutan HC berasal dari hasil reaksi
fotokimia yang melibatkan sinar matahari dan siklus fotolitik NO. dampak HC dan
oksida fotokimia terhadap tumbuhan beragam seperti nekrosis, daun muda rusak,
menghambat pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati. Sedangkan dampak terhadap
manusia meliputi iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem pernapasan serta
hilangnya koordinasi tubuh.
8) Timbal
(Pb).
Gas Pb dihasilkan dari
pembakaran zat aditif bensin. Sumber lain partikel Pb adalah pabrik alkil Pb
dan Pb oksida dan pembakaran arang.
9) Sulfur
Oksida (SO).
Berasal dari aktifitas
vulkanik an aktifitas manusia seperti pembakaran arang, minyak, dan gas. Sumber
lainnya yaitu proses industri seperti pemurnian petroleum, industry H2SO4, dan
peleburan baja. dampak sulfur terhadap tanaman menyebabkan warna daun memucat,
kering, dan mati sedangkan dampak kronis menyebabkan daun kuning karena
pembentukan klorofil terhalang. Pengaruh terhadap manusia menyebabkan iritasi
pada sistem respirasi dan merupakan polutan yang berbahaya untuk orang tua dan
penderita kronis system pernapasan dan kardiovaskuler.
10) Partikel.
Polutan jenis ini berada
di udara dalam jumlah cukup tinggi terutama di kota. Sumbernya berasal dari
kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama dari kegiatan manusia berasal dari
pembakaran diikuti industri seperti peleburan baja. Partikel mengganggu proses
fotosintesis karena kerak yang terbentuk dari campuran partikel dan uap air di
daun yang tidak tercuci dengan air hujan.
11) Pengaruh
rumah kaca.
Rumah kaca dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global, yaitu naiknya suhu bumi akibat
meningkatnya gas rumah kaca dan menyebabkan kandungan energi meningkat mendorong
terjadinya perubahan iklim antara lain frekuensi dan intensitas badai dan
peristiwa ekstrim lainnya.
b) Pencemaran
Air
Sumber pencemaran air
meliputi sebagai berikut :
1) Padatan
Polutan dalam bentuk
padatan terbagi ke dalam padatan terendapkan (sedimen), tersuspensi, dan
koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen adalah padatan yang langsung
mengendap jika air didiamkan beberapa saat karena ukurannya relatif besar.
sedimen merupakan padatan yang umum ditemukan dalam air permukaan akibat erosi.
Padatan menyebabkan air sungai menjadi keruh, tidak terlarut, dan tidak dapat
mengendap langsung kecuali ada gangguan kesetimbangan menyebabkan terjadinya
penggumpalan dan pengendapan.
2) Limbah
Pertanian.
Kegiatan pengolahan
tanah (menyebabkan sedimentasi), pemupukan, dan pemberantasan hama merupakan
kegiatan yang menjadi sumber terlepasnya limbah pertanian ke perairan karena
biasanya tidak semua pupuk dan pestisida yang terpakai. Pupuk yang kaya unsure
hara akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan kerusakan ekosistem. Beberapa
polutan yang biasa dipakai pada pertanian :
- Obat
insektisida, bisa mematikan biota air.
- Pupuk,
menyebabkan eutrofikasi, yakni suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya
oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.
3) Limbah
Rumah Tangga.
- Bahan organik,
menyebabkan biota air mati.
- Bahan anorganik,
menyebabkan banjir.
- Bahan
biologis, menyebabkan timbulnya penyakit.
4) Limbah
Industri.
Limbah industri meliputi
bahan organik dan bahan anorganik.
5) Mikroorganisme
Mikroorganisme di dalam
air berasal dari udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman/hewan hidup dan mati,
serta bahan organik lainnya. Lama tidaknya mikroorganisme di dalam air
tergantung kecocokan kondisi air dengan syarat hidupnya. Air bisa menjadi media
bagi penyebaran penyakit patogen yang berbahaya. Jumlah dan jenis
mikroorganisme tergantung pada sumbeer air, komponen nutrient dalam air, bahan
toksik, organism air, dan factor fisik.
6) Logam
Berat.
Logam berat yang sering
menjadi polutan di perairan adalah Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni. Merkuri secara
alami banyak ditemukan dalam bentuk tergabung dengan bahan lain dan tersebar di
karang, tanah, udara, dan air serta organism melalui proses fisik, kimia, dan
biologi yang kompleks.
7) Penangkapan
Ikan dengan Menggunakan racun.
Penangkapan ikan dengan
menggunakan bahan beracun (seperti potassium), selain dapat mencemari air, juga
bisa membunuh anakan ikan atau bibit ikan yang masih kecil, dan organism
lainnya yang berada di lingkungan air tersebut.
c) Pencemaran
Tanah.
Jenis polutan tanah
yaitu :
1) Senyawa
Xenobiotik Organik.
Senyawa ini ditemukan dalam tanah
dan beberapa diketahui bersifat karsinogenik (penyebab kanker), teragenik, dan
atau mutagenic(penyebab mutasi). Senyawa ini masuk kedalam lingkungan alami
secara langsung dari penggunaan pestisida atau kebocoran karena kecelakaan atau
secara tidak langsung melalui pembuangan limbah yang tidak tepat menghasilkan
polusi dalam bentuk emisi gas, kontaminasi air larian, atau cairan yang
dihasilkan dari pengomposan.
2)
Nitrat dan Fosfat.
Nitrat
dan fosfat dibuang ke perairan dalam bentuk limbah rumah tangga, limbah
industri, air larian dari kota dan desa, dan limbah pertanian. Dampak yang
mungkin terjadi akibat adanya nitrogen dalam tanah adalah kondisi terlewat
subur, pencemaran pada sumber air minum yang berpotensi menyebabkan kanker.
3) Sulfur dan Nitrogen Oksida.
4) Logam.
Biotransfer
logam toksik dari tanah yang terkontaminasi terhadap tumbuhan yang akhirnya
dikonsumsi manusia dan hewan domestik lainnya. Logam bisa berada dalam bentuk
bagian dari mineral tanah, senyawa yang terndapkan, diserap dalam pertukaran
organik dan anorganik pada permukaan, organic terlarut dalam larutan tanah, dan
dalam tubuh biota.
5) Pencemar lainnya.
Sumber pencemar tanah
lainnya adalah feses, menyebabkan penyakit cacing meningkat. Pencemar tanah
yang lainnya adalah timbale (Pb) dari bensin sehingga transportasi menjadi
sumber pencemar terpenting.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di sekitar tempat
tinggal kita sudah banyak tercemar oleh kegiatan masyarakat sehari-hari.
Lingkungan
hidup adalah tempat tinggal semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, ataupun
tumbuhan. Saat ini terjadi perubahan lingkungan yang disebabkan oleh :
a. Aktivitas
manusia
b.
perubahan kondisi alam.
Di lingkungan tempat tinggal penulis dan juga lingkungan sekolah penulis banyak
terjadi pencemaran lingkungan. Kebanyakan akibat pembuangan sampah secara
sembarangan oleh masyarakat. Pencemaran yang terjadi yaitu pencemaran tanah,
pencemaran air, dan pencemaran udara.
Adapun bahan – bahan yang banyak mencemari lingkungan di antaranya :
1.
Sampah dari kegiatan rumah tangga.
2.
Limbah Industri yang tidak di olah sebelum dibuang.
3.
Limbah pertanian akibat pemakaian yang tidak sesuai aturan.
3.2 Saran
Setelah
mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis, hendaknya pembaca
yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak hatinya untuk
melestarikan lingkungan dan tidak membuang sampah secara sembarangan. Karena lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting untuk
dijaga kelestariannya untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
DAFTAR
PUSTAKA
www.kandangsas.com, Biologi,
mengenai pencemaran lingkungan, 2012
www.anneahira.com , limbah, 2012
LKS Biologi SMA/MA Semester 2 kelas
X, Setiyo Prajoko, S.Pd, 2012
www.Trismayaneiyudi.blogspot.com
Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan
Konsep Geografi.Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005.
Geografi. Bandung: Regina
0 komentar:
Post a Comment